Hallo Hallo readers!
Long time no post, hihi. Sampai akhirnya aku bersyukur
banget nih bisa dapet wifi dan berkesempatan buat posting salah satu hasil
ketak-ketik iseng ini. Sebenernya bukan sekedar iseng, postingan kali ini
sesuai judulnya nih, Journey to Manado City. Yeah!
Alhamdulillah aku diizinin Allah buat ngerasain udaranya
Kota Manado. Jadilah tanggal 25 Desember tahun lalu, aku berangkat jam 4 sore
dari Gorontalo naik travel. Jujur deh, selama perjalanan aku nggak laiat
apa-apa. Cuma gelap sepanjang malam. Maklum lah, perjalanan malam.
10 jam kemudian, tepat jam 2 pagi, akhirnya sampai juga di
Manado. Seluruh badan rasanya kaku, akibat duduk terus selama 10 jam non stop.
Fiuh, tapi semua rasa capek itu kebayar ko dengan tidur nyenyak di rumah temen.
Emang pada dasarnya aku belum punya penghasilan ya, jadilah aku ngambil budget
nginep yang paling murah. Yaitu memanfaatkan frienship, numpang tidur di rumah
temen gitu... hehe untung aja temennya yang satu ini baik banget!
Nah jadilah tanggal 26 Desember aku memulai hunting tempat
bagus di Manado. Ada beberapa sih, jadi mungkin pake nomor urut aja yaa..
Bukit Kasih
Bukit kasih ini kaya tembok China
bentuknya. Bukit tinggi banget yang kalo mau kepuncaknya harus melalui tangga.
Dan pastinya jumlah anak tangga itu beribu-ribu lebih, entahlah aku nggak tau
pasti. Aku Cuma tau, kalo nanti udah sampe puncak, lemak di tubuhku mungkin
akan terbakar beberapa kilo. Haha oke yang ini ngarep. Tapi beneran deh, capek
banget. Banyak banget tangganya, akhirnya aku nggak sampai puncak. Cuma sampe
setengahnya. Kalau di puncaknya itu ada salib raksasa di tancep ke tanah.
Maklum, penduduk Manado mayoritas memang beragama kristen.
Hukum alam, kalau turun tangga itu kerasa
lebih cepet daripada naiknya. Dan benar saja, aku sampai di bawah lebih cepat
karena memang lebih mudah. Guys, kalian pernah dengar kalimat legendaris, atau
tepatnya kalimat pasaran, istilah yang banyak dipake orang “dunia itu sempit”?
pasti pernah! Dan aku akan mengaplikasikannya pada pengalaman ini. Tapi diganti
jadi “Dunia IC itu sempit”.
Iya, gimana nggak sempit? Pas nyampe di
pintu masuk Bukit Kasih yang berupa tugu dengan empat sisi, yang setiap sisi
itu merupakan simbol dari setiap agama yang ada di Manado yaitu Islam, Kristen,
Hindu dan Budha, aku ketemu sama temen sekelas. Hey, padahal kita nggak pernah
ada janji untuk ketemu. Dia sedang berlibur bersama keluarganya di Manado. Dan,
sempet foto bareng deh. Kebetulan banget.
Masih terkejut dengan kebetulan yang tadi,
aku dikejutkan lagi dengan ketemu sama temen-temen cowok yang lagi melaksanakan
cita-citanya untuk menjelajahi Manado dengan mobil sendiri. Aku Cuma sekedar
tahu mereka mau menjelajahi Manado, dan sama sekali nggak kepikiran untuk
ketemu. Jadi ketemunya itu, waktu mobil yang aku tumpangi parkir di pinggir
jalan, dan di sebrang jalan itu terparkir mobil mereka (para cowok berjiwa
traveler). Kurang mengejutkan apalagi coba? Semua pertemuan ini bener-bener
nggak sengaja. Begitu mudah Allah mempertemukan orang-orang yaah, dan pastinya
begitu mudah juga bagi-Nya untuk memisahkan.
Okedey, let’s continue the journey!
Danau Linaw
Katanya,
air danau ini ada 3 warna. Sesampainya di sana, ternyata benar saja danau ini
memiliki 3 warna, yaitu : hijau muda, tua dan hijaua tai kuda. Oh WTH about this.
Just kidding :D. But well, pemandangan di Danau Linaw ini luar biasa indah!!
Cocok banget buat menenangkan diri dari kekacauan hidup. Atau menghapus rasa
galau dan menenggelamkannya di Danau ini. Eaaaa.
Di sini Cuma sempet foto dikit sih, soalnya
pengunjungnya banyak dan perut mulai melakukan aksi demo nya minta diisi. Yah
jadilah kita cari makan dulu deh.
Pagoda Tomohon
Lebih terkenal dengan sebutan kampung
China. Di sini banyak kuil dan tempat beribadah. Boleh bebas berfoto ria, asal
jangan foto di dalam ruang ibadahnya. Bisa-bisa di tampol sama penjaganya.
Hihi. Di pintu masuknya pun banyak patung-patung dewa beserta namanya
masing-masing.
Hari hampir sore, jadilah kita meneruskan
perjalan wisata Manado ini ke tempat lain yang tentunya ngga kalah keren.
Bukit Doa
Kalau tadi bukit Kasih, nah kalo yang lain
lagi. Tempatnya kaya dunia Teletubies. Berbukit-bukit dan enak dipake buat
guling-guling. Dari atas bukit ini juga bisa keliatan panorama kota Manado, dan
udaranya ya, dingin banget! Tapi kebetulan sih, pas dateng kesana lagi gerimis
juga.
Di Bukit Doa ada sebuah Gua, yang di percaya
sebagai tempat penyiksaan Isa al Masih. Tempatnya itu cukup mencekam dan
remang-remang, juga terdapat hanya sebuah meja dari batu yang ukurannya cukup
besar. Sayangnya, lupa take photo di sini -_-
Yeah, akhirnya selama seharian penuh cukup menjelajahi kota
Manado. Sebenernya sih masih banyak spot-spot asyik yang bisa di kunjungi. Tapi
karena keterbatasan waktu, aku Cuma bisa berbagi tentang 4 hal yang
sangat-sangat sedikit ini.
Manado, kota yang unik. Sebagian besar pembangunan kotanya
di bangun berdekatan dengan pantai. Beberapa pasar dan pusat perbelanjaan
seperti mall atau grosir, dibangun langsung berdekatan dengan pantai. Tapi
justru karena hal itu, view nya kena banget! kalo kita jalan-jalan ke mall atau
makan di restoran deket pantainya. Asyik kan, hang out bareng temen sambil
diiringi suara deburan ombak dan take photo atau selfie dengan background
pantai yang indah...
thanks to Alifa Rahmania A. sosuhku yang cantik, yang udah jadi tour giude sekaligus menyuport pangan xD
enak banget Hepa.... ^_^
BalasHapusjadi pengen.. kapan-kapan ajak aku dong.!
btw, postannya keren banget
ayo ayo.. nanti kita traveling bareng hal! hehe makasih yaa atas pujiannya. semoga nggak ngebuat aku besar kepala. kamu juga keep posting yaa..
Hapus