Aku pernah punya cita-cita untuk jadi reporter. Maka aku pun sengaja join ekskul jurnalistik di sekolah. Seneng banget waktu ketua ngasih tugas buat wawancara pemenang medali perak bidang ekonomi di Olimpiade Sains Nasional 2013. Jadilah aku buat janji sama Alifa Rahmania Amanuloh sang peraih medali perak tersebut untuk wawancara atas nama Ath-Thullab (nama klub jurnalistik sekolah). Walaupun bisa dibilang umurnya masih cukup muda, yaitu 14 tahun tapi gadis berasal Manado ini memiliki otak yang kinclong untuk soal tentang perekonomian. Keren kan?!!. Dan kebetulan Alifa adalah teman sekelasku dan saudara asuhku. Jadi gampang deh buat bikin jadwal wawancara sama dia. Kira-kira beginilah hasil wawancaranya.
Alifa waktu baru turun dari pesawat di bandara Jalaludin, Gorontalo |
Apa alasan Alifa untuk mengikuti Tim
Olimpiade Ekonomi?
Berawal dari ulangan
ekonomi pertama kali ketika di kelas X mendapatkan nilai paling tinggi diantara
teman sekelas. Kemudian sejak saat itu terlintaslah dalam pikiran kalau saya
mampu mengikuti olimpiade ekonomi. Dan ketika dibuka pendaftaran tim olimpiade,
saya iseng mendaftarkan diri dalam bidang ekonomi sampai akhirnya lolos
seleksi.
Antara olimpiade dengan pelajaran sekolah, mana yang
Alifa prioritaskan?
Tentunya pelajaran
sekolah, karena pada saat itu nilai akademik saya belum stabil. Masih ada yang
kurang dan perlu ditingkatkan. Tapi ketika lolos sampai tiga besar tim
olimpiade sekolah, saya mulai lebih fokus pada olimpiade.
Bagaimana cara Alifa membagi waktu dalam aktifitas
sehari-hari, mengingat jadwal MAN Insan Cendekia yang cukup padat?
Dengan konsistensi
yang baik, insyaallah manajemen waktunya akan berjalan lancar. Misalkan dari
hari Senin sampai Jumat kita fokuskan untuk pelajaran sekolah, kemudian mulai
malam Sabtunya kita belajar untuk persiapan bimbingan esok harinya, dan mulai
malam Minggu barulah kita gunakan untuk istirahat.
Kiat-kiat apa yang Alifa lakukan
sehingga lolos olimpiade tingkat nasional dan meraih medali perak?
Tentunya usaha, dan
jangan bosan untuk belajar. Kemudia kita harus yakin dengan terus berdoa kepada
Allah. Dan yang paling penting adalah persiapan mental. Kita harus siap mental
untuk menang dan siap mental untuk kalah.
Apa senang-sedihnya ketika menjadi peserta Olimpiade
Sains Nasional?
Hahaha, apa ya?
Senengnya sih kita bisa berkompetisi dengan teman-teman yang berasal dari seluruh
Indonesia. Dan mempunyai kenalan baru. Kemudian untuk pertama kalinya saya
pergi ke Bandung. Sedihnya mungkin lebih sedikit daripada senangnya. Sedihnya
itu saya terkadang merasa pesimis karena title “masih kelas XI” di antara
mayoritas peserta yang sudah kelas XII. Ketika lomba pun saya sempat jatuh
mental, karena lawan saya mayoritas adalah kakak kelas.
Dengan berbekal medali perak, apa cita-cita terbesar
Alifa saat ini?
Ingin jadi menteri
ekonomi Indonesia. Agar bisa memperbaik sistem perekonomian di Indonesia
sehingga Negara Indonesia semakin maju. Subhanallah.
Apa motivasi Alifa sehingga berhasil meraih medali
perak di usia yang bisa dikatakan cukup muda ini?
Yang paling utama
adalah untuk membahagiakan orang tua tentunya. Kemudian dapat menginspirasi
banyak orang lain. Dan mengharumkan nama baik MAN Insan Cendekia Gorontalo.
Apakah anda yakin meraih medali lagi untuk Olimpiade
Sains Nasional bidang ekonomi tahun ini?
Insyaallah, tapi itu
semua kan tergantung usaha, doa dan ketentuan Allah SWT.
Menurut Alifa, siapa saingan terberat untuk olimpiade
bidang ekonomi di sekolah saat ini?
Duwy Sartika, karena
dalam waktu dekat ini ia akan mewakili Provinsi Gorontalo untuk mengikuti lomba
Olimpiade Pasar Modal tingkat nasional di Jakarta. Dan Duwy pernah satu kamar
dengan saya selama satu tahun. Sehingga saya tahu bagaimana keseharian saingan
saya itu. Hahaha.
Nah, bagi readers yang pengen seperti Alifa, bisa mengambil tips-tips belajar dari hasil wawancara diatas. Semoga bermanfaat ^^
Semoga dapat membantu:)
BalasHapus