Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Urgensi Internasionalisasi Bahasa Indonesia

Sebanarnya tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Termasuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional. Tapi segala hal harus dilihat dari sisi realitasnya, jangan hanya mimpi atau angan-angan semata. Berdasarkan berita yang dimuat oleh Kompas (9/10/2017), bahwa upaya untuk menjadikan Bahasa Indonesia jadi Bahasa Internasional masih berlanjut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sudah mencanangkan sejak beberapa tahun yang lalu bahwa Bahasa Indonesia akan menjadi Bahasa Internasional, setara dengan Bahasa Inggris. Bahkan sudah ada dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2009 pasal 44 ayat 1, “Peningkatan Fungsi Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.” Kemdikbud merencanakan beberapa cara untuk mewujudkannya. Seperti yang dikutip dari laman resmi Kemdikbud, menurut Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Dr. Sugiyono ada tiga cara sebagai upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia. Pertama, meningka...

Cara Hepi Memaafkan dan Melupakan

Judul               : Anak Rantau Penulis             : Ahmad Fuadi Tahun Terbit    : Juli 2017 Penerbit           : Falcon Publishing ISBN               : 9786026051493 Halaman          : 382 halaman   Dia tatap lagi setumpuk uang tabungan itu. Sekonyong-konyong sebuah kesadaran baru datang menamparnya. Sesungguhnya tiket yang diburu-burunya bukan untuk terbang ke Jakarta, melainkan untuk berdekatan  lagi dengan ayahnya. Dia tidak sadar selama ini dia rindu ayahnya. Rindu yang selama ini dia selubungi erat-erat dengan sedih dan marah. Dia marah karena sayang. Dia dendam karena rindu. (hal 347).

Lalat Black Soldier si Pemakan Sampah

Berawal dari ketidaksengajaan, sebuah tim dari laboratorium entimologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB), menemukan lalat pemakan sampah organik. Pada awalnya, tim tersebut hanya mencari serangga yang dinilai berguna untuk manusia. Kemudian mereka menemukan lalat hitam besar ini selalu ada pada sampah-sampah organik. Maka mulailah dilakukan penelitian terhadap lalat tersebut.

Wisata Sederhana nan Nikmat

Memasuki Desa Cikole, Lembang, Bandung Utara akan disuguhi dengan pemandangan hutan pinus yang menjulang serta udara yang sejuk nan teduh. Pepohonan tinggi yang hijau, sungguh menyegarkan mata. Terdengar siulan-siulan burung yang indah memadukan suasana yang tenang. Rambu-rambu lalu lintas yang mengingatkan rawan pohon tumbang, terpampang di sisi jalan setiap 20 meter. Sepanjang sisi Jalan Raya yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Kabupaten Subang tersebut, memang ditumbuhi hamparan tanaman pinus.

Wawancara Ahmad Fuadi: Dari Jurnalis ke Novelis

“Mantra” sederhana, man jadda wajada, siapa yang besungguh-sungguh akan berhasil, mampu mengantarkan Ahmad Fuadi pada kesuksesan hidupnya. “Mantra” tersebut juga yang diceritakan dalam novel populer Negeri 5 Menara dan mampu menginspirasi ribuan bahkan jutaan orang di Indonesia. Lelaki asal Bayur, Sumatera Barat ini mengarang trilogi novel berdasarkan pengalaman hidupnya dalam meraih kesuksesan dari mulai sekolah di pesantren Gontor. Novel tersebut yaitu Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, dan Rantau 1 Muara.

Eksisnya Budaya Melayu di Tanah Pasundan

Pagi yang hangat menyelimuti kawasan kampus yang terkenal dengan lambang gajahnya itu. Hari itu Sabtu, 8 April 2017 kampus ini tidak pernah kehilangan keramaiannya. Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berada di Jalan Ganesa, Bandung itu tetap ramai, parkiran pun dipenuhi oleh kendaraan motor maupun mobil. Ketika melewati gerbang utama, sebuah tenda yang berdiri di Lapangan Campus Center Barat menarik perhatian. Sebuah tulisan besar tergantung di salah satu sisi tenda tersebut, tulisannya “Wisata Kuliner Melayu”.

Fasilitas Gratis untuk Mahasiswa Multikampus

Udara pagi yang dingin menyelimuti Kota Bandung, khususnya di lingkungan kampus yang terkenal dengan lambang gajahnya itu. Terlihat beberapa mahasiswa merekatkan jaketnya, mengusir dingin, sedang duduk-duduk di depan gerbang utama Institut Teknologi Bandung (ITB). Waktu menunjukkan masih pukul 06.00, akan tetapi gerbang utama tersebut sudah cukup ramai oleh mahasiswa dengan bawaan barang masing-masing. Ada yang hanya membawa ransel ringan, dan ada yang terlihat membawa ransel yang cukup berat, di sampingnya ada yang hanya memangku ransel sambil memainkan smartphone. Walaupun sibuk masing-masing, mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu menunggu.